Setelah beberapa kabupaten gw datangi, kini giliran Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Oh ya gw kerja di salah satu instansi pemerintah yaitu Kemendesa. Kemendesa ini dibentuk oleh Pak Jokowi. Sebelumnya gw di KPDT eranya Pak Sby. Kemendesa sendiri hasil merger KPDT, Transmigrasi dan sebagian dari Kemdagri.
Ok gw lanjut pengalaman dinas gw ke Gresik. Pengalaman dinas ini unik menurut gw karena hanya dilakukan dalam tempo yang singkat yaitu semalam. Berangkat tanggal 25 Januari 2017 pagi hari, sampai di Gresik sekitar jam 13.00 dan langsung menuju kantor Bupati Gresik. Ketemu Bupati Gresik di ruang kerjanya dan dijamu makan siang disana dengan makanan khas Jawa Timur yaitu Nasi Krawu, isinya suwiran daging dan ada parutan kelapa seperti serundeng. Tak ketinggalan jamuan bandeng goreng khas Gresik. Jujur ini pertama kali gw ketemu Bupati dan dijamu di dalam ruang kerjanya karena gw mendampingi Direktur jadi bisa masuk ke ruang Bupati deh hehehe.
Setelah dari kantor Bupati Gresik, gw melanjutkan perjalanan gw menuju makam Sunan Giri, kita ziarah disana. Oh ya kita juga ditemani oleh teman lama Pak Direktur. Begitu sampai di makam Sunan Giri kita langsung membaca doa dan tahlil. Selesai ziarah langsung sholat ashar di masjid dekat makam Sunan Giri.
Perjalanan dilanjutkan menuju lokasi bantuan yaitu daerah Wringinanom. Jarak yang ditempuh lumayan jauh karena mencari jalur alternatif agar tidak kena macet. Sampai 2 kali muter balik karena terhalang, yang pertama ada orang hajatan sehingga jalannya ditutup. Terus yang kedua muter balik karena lokasi yang dilewati berlumpur dan lumayan dalam. Saya sempat tertawa karena Direktur saya sambil menyebut "Masya Allah" bener-bener smart ini sambil beliau cekikikan karena memang jalan yang ditempuh lumayan jauh.
Begitu tiba di lokasi yang pertama sekitar jam 18.00, 2 teman Pak Direktur berbuka puasa. Mereka udah terbiasa berpuasa sunnah bukan senin kamis lho..ini udah puasa tiap hari. Katanya udah dari dulu. Akhirnya kami tiba di lokasi yang pertama yaitu Wringinanom Smart. Wringinanom Smart merupakan salah satu project Desa Smart akan tetapi Wringinanom Smart ini merupakan gabungan dari beberapa desa yang berada di bawah Kecamatan Wringinanom. Konsep Wringinanom Smart ini diambil dari konsep toko retail seperti Alfamart dan Indomart dan toko retail lainnya. Susunan rak produk yang dijual gak jauh beda dengan toko retail. Wringinanom Smart ini menjual produk dari masyarakat desa setempat sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian mereka. Gak bisa dipungkiri barang-barang yang biasa ditemui di toko retail juga bakalan ditemui di Wringinanom Smart ini, seperti minyak, gula, kopi, susu, sabun, shampo dan produk bermerk lainnya. Tujuan didirikan adalah sebagai wadah untuk menyalurkan produk masyarakat desa sehingga masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan dengan berjualan. Memang sebagian besar yang dijual adalah produk pabriakan tetapi yang menjadi nilai tambah adalah Wringinanom Smart juga menjual produk lokal masyarakat desa. Kelemahan Wringinanom Smart menurut saya untuk barcode belum berfungsi jadi untuk penjualan masih input manual di kasir meski sudah ada komputer pc dan hp android. Oh ya di Wringinanom Smart, Pak Direktur belanja banyak produk lokal masyarakat desa. Lumayan juga saya bantuim bawanya hehehe. Tujuannya produk tersebut akan dipajang di ruang kerja Pak Direktur agar dapat diketahui bahwa masyarakat desa di Wringinanom mempunyai produk khasnya sendiri dan dapat diketahui oleh tamu yang berkunjung ke ruang Pak Direktur.
Perjalanan dilanjutkan ke Desa Smart di daerah Kabuh, Jombang. Kalau di Kabuh, tokonya kecil tapi produk yang dijual penuh mengisi rak. Kekurangannya belum menjual produk lokal masyarakat desa setempat. Cuma yang membuat Pak Direktur terharu karena pengurus Desa Smart Kabuh sudah menunggu sejak jam 15.00 menunggu kedatangan Pak Direktur.
Lokasi yang ketiga masih di Jombang juga tapi saya lupa nama Desa Smart nya. Kita tiba disana udah jam 21.30 sedangkan jam operasional sampai jam 21.00. Kits sempatin foto- foto disana meski minim pencahayaan. Yang membuat Pak Direktur senang adalah Desa Smart disini sudah bekerjasama dengan Pertamina yaitu dengan adanya Pertamini. Menurut info pengurusnya, dalam 1 hari terjual 120 liter pertalite dan margin yang diambil sekitar Rp 1.000,- per hari dapat Rp 120.000-
Setelah selesai meninjau lokasi, kami menuju ke makam pendiri NU KH. Hasyim Ashari dan makam Gus Dur, kami berziarah disana. Sebelum ziarah, kami menyempatkan mampir dulu ke Warung Kikil kesukaan Gus Dur. Perjalanan dilanjutkan ke Surabaya, kami menginap di hotel dekat bandara karena pesawat pagi jam 06.20 WIB. Dapatlah hotel Halogen, 10 menit dari bandara. Jam menunjukkan pukul 13.30, kami sempatkan istirahat. Jam 04.00 gw udah bangun dan jam 04.30 gw udah di lobby menunggu Pak Direktur. Jam 05.10 langsung menuju bandara dan langsung check in lanjut ke Jakarta dan tiba pukul 08.00 gw lanjut ke kantor bawa barang belanjaan Pak Direktur. Belum tidur dari semalaman masih berasa ngantuknya hehehe. Ok sekian pengalaman dinas gw ke Gresik.